Selasa, 23 September 2008

Tips Nyaman Mudik & Balik



MUDIK atau pulang kampung saat lebaran, bukanlah soal buat mereka yang kampung halamannya dekat. Namun kalau kampungnya harus menempuh perjalanan berhari - hari apalagi membawa kendaraan pribadi, perlu persiapan yang matang agar mudik dan balik berjalan nyaman.Ikuti tips mudik dan balik nyaman berikut ini. Selamat berlebaran di kampung halaman.
  1. Kondisi Tubuh. Sebelum pergi mudik, jagalah kondisi tubuh agar selalu sehat dan fit selalu, terutama sang pengemudi kendaraan.
  2. Kondisi mobil atau motor serta perlengkapan. Periksa kembali kondisin kendaraan sebelum dipakai 'bertempur' mulai dari tune-up, oli, rem, ac, ban wiper, radiator, kipas, aki, dan dongkrak. Jangan lupa bawa perlengkapan PPPK(P3K), perlengkapan mobil seperti tools kit,tali derek, ban serep, segitiga pengaman, kunci roda, palang, senter, dan keperluan lainnya.
  3. Bawa peta jalur mudik. kalau membawa kendaraan pribadi apalagi baru pertama kali mudik sebaiknya membawa peta jalur mudik terkini yang mencantumkan jalur alternatif mudik secara detail. peta ini dapat membantu anda jika terjadi kemacetan di salah satu titik. Pilih peta yang mencantumkan nomor telepon penting, info tol sepanjang pulau Jawa dan sebagainya.
  4. Pakailah pakaian yang nyaman. Kenakan pakaian yang sifatnya casual, fungsinya agar mudah menyerap keringat. Dan yang terpenting pakaian itu membuat anda nyaman saat mengendarai atau di dalam kendaraan.
  5. Bekal makanan. Pastikan membawa bekal makanan yang cukup selama dalam perjalanan. bekal tersebut harus di kemas dalam kemasan praktis, sehingga dapat dimakan saat berkendaraan. kalau mudik menggunakan kendaraan umum seperti bis, disarankan untuk tidak asal makan di tempatpemberhentiaan bis antar kota , perhatikan kebersihannya agar tidak sakit perut.
  6. Packing barang dengan benar. Urutkan barang berdasarkan kebutuhan. Barang yang kerap di perlukanselama perjalanan sebisa mungkin ditempatkan pada tempat yang mudah dijangkau supaya tidak membongkar semuanya.
  7. Kalau kebelet pipis? untuk pria tentu bisa dimana saja, namun tidak untuk wanita dan anak-anak. Carilah pom bensin terdekat atau pusat pertokoan, wartel, kantor polisim losmen, dan masjid.
  8. Bawa HP dan charger. Sebaiknya charge HP sampai penuh sebelum berangkat, karena untuk beberapadaerah akan "blank spot" untuk kartu tertentu. Solusi terkena blank spot dapat memakai hp yang satu lagi.
  9. Obat-obatan pribadi baik untuk keperluan sendiri maupun untuk anak-anak harus tersedia selama perjalanan mudik hingga balik.
  10. Bawalah uang tunai secukupnya dan pergunakanlah karena sudah banyak tersedia ATM di beberapa daerah.
  11. Bawalah kaset, CD atau buku bacaan favorit untuk menemani perjalanan agar suasana tidak membosankan.
  12. Bawalah air mentah minimal 5 liter dalam dirijen untuk mengisi air radiator dan sebagainya.
  13. Mengemudilah dengan benar. Patuhi semua aturan lalu-lintas. Jangan mengemudi bila lelah, selingi dengan rehat sejenak di warung/resto, masjid atau objek wisata di tengah perjalanan mudik.
  14. Lakukan langkah yang sama saat balik. Sebisa mungkin kondisi badan tetap prima saat balik. Jangan balik pas mendekati masuk kantor atau anak - anak masuk sekolah. Sisakan waktu minimal sehari di rumah untuk istirahat sebelum keesokan harinya kembali beraktivitas. Selamat Mudik dan Balik dengan nyaman. TC Ratna

Senin, 22 September 2008

Wandering in Wonosobo



The high Dieng Plateau at Wonosobo (Indonesia) is the centre of some of Central Java's more famous tourist attractions.

Some tourist sites you can visit on the plateau are as high as 2,400m above sea level, including ancient sites and temples, the Sikidang and Sinila volcanic craters and the totally green landscape of the Tambi tea plantation that covers an area of eight hectares.

The plantation, which dates back to 1865, during the Dutch colonial era, is now owned by Agrowisata and open to the general public. It's a suitable place if you want to be refreshed by nature or look into the agricultural aspects of tea production.

Located in Wonosobo regency, the plantation is in Tambi village in Kejajar subdistrict, 16km north of the regency capital, Wonosobo city. From the city, local transportation will get you out to the village in around 20 minutes.

If you want to spend the night at the Agrowisata complex, a comfortable homestay is available with both good facilities and green surroundings, with views of the hills. The homestay rates range from 225,000 rupiah (US$24) per room per night to the most expensive at 1.25 million rupiah ($136).

Agrowisata also offers a hall and restaurant big enough to accommodate about 75 people. Near the homestay is a pond where visitors can relax and fish.

If you come with a group and spend the night, a local band is ready to provide entertainment for tourists in the yard of the homestay complex. They staff will even light a campfire to ward off the chilly night air of the Dieng Plateau.

Don't come with lowered expectations; Even though the homestay staff come from the surrounding mountains they play a broad repertoire of music, including pop, dangdut, rock, jazz and Western songs guaranteed to entertain.

Since the high altitude climate can penetrate the body, don't forget to take a thick sweater to protect you from chilly weather.

Exploring the area around the Agrowisata tea plantation can make for a fascinating trip. If you're fed up with the stale city weather and want to get away to enjoy some fresh air, a visit here might be just the thing. The view alone is restorative. You can see across the spread of the tea plantation which is vast and neatly managed. At a distance it looks like a giant green carpet.

"Almost every week there's a group that comes through. Many spend the night here and we give them the best possible service," Titik Zubaedah, from Agrowisata's operations department, told The Jakarta Post.

Titik can easily answer all your questions regarding the tea plantation. He said that every day the enterprise produces around six tons of dry tea.

"A large part of the production is exported," said Titik. That's why Tambi tea products are less well known in this country. Some of the countries that import Tambi tea include the United States, Poland, Russia, New Zealand and Australia, she said.

Exploring the Agrowisata complex starts with setting out on the paths that crisscross the plantation which covers three hectares. "Usually in the morning we start at 7am and go until 9am. The temperature is pleasant so it's suitable for walking. We follow that with a visit to the factory area, then go back to the hotel to have breakfast," Titik said.

She said that planting the tea, maintaining the area, picking and processing in the factory--which stands at the middle of the Agrowisata area--required a workforce of around 1,100 people.

"All the processing is done here including the packing, so the tea is ready to sell. Tourists can also walk through the factory to see the process of making tea from A to Z. We will guide them from start to finish."

She said the process of making Tambi tea started by picking the fresh tea leaves by hand. The tea leaves are then left to wilt.

"After the leaves have wilted the next process is milling in the factory for 60 minutes," said Titik. After this, the fermentation process takes another 120 minutes.

"When the fermentation has finished the tea is dried in the oven for an average of 25 minutes. The next step is sorting the tea before packing.

"Once the process and packing has been completed, the tea is ready to be exported," Titik said.

After your visit, plan to buy a pack of Tambi tea to take home with you. Near the homestay, a market sells Tambi tea products and a number of special Wonosobo snacks.


From Yogyakarta the journey takes around 2.5 hours by car.

From Semarang to Wonosobo allow for two hours of travelling.

If you are coming from Jakarta and want to go directly by land, the best route is from the south. The Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Wonosobo route takes around 10 hours.

FAKTA BARU PANGAN ORGANIK
Unggul Kandungan Mineral, Protein dan Bebas Karsinogen
Oleh: Budi Sutomo

Gaya hidup sehat dengan cara kembali ke alam sedang menjadi trend baru sebagian masyarakat kita. Kini bahan pangan organik mulai diminati banyak orang. Memang relatif lebih mahal, namun sebanding dengan manfaat yang didapat. Apalagi fakta penelitian terbaru menunjukan keunggulan nutrisi dari bahan pangan organik.
Saat ini kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat mulai meningkat. Pola makan tinggi lemak, tinggi kalori dan rendah serat mulai ditinggalkan. Supermarket yang menjual bahan pangan organik mulai laris diserbu pembeli. Gejala positif yang perlu digalakan lebih luas, karena hanya sebagian kecil saja masyarakat kita yang sadar akan pola makan sehat. Diperlukan pengetahuan dan kesadaran diri yang baik untuk merubah gaya hidup.

Sayuran Buruk Rupa
Kepada penulis, Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan,MS, ahli gizi IPB, mendefinisikan bahan pangan organik adalah semua bahan pangan yang berasal dari organisme hidup. Organik sendiri mengacu kesesuatu yang mengandung karbon, seharusnya semua bahan pangan yang mengandung unsur karbon disebut organik. Termasuk bahan pakan yang ditanam dengan pupuk kimia dan mengandung pestisida. Tetapi masyarakat taunya kalau istilah organik berarti bahan pangan yang dibudidayakan secara organik, tanpa petisida atau pupuk buatan.
Pemerintah Amerika Serikat sebagai pelopornya bahan pangan organik menetapkan setandar, bahwa yang disebut organik adalah bahan pangan yang 100% organik atau setidaknya 95% diproduksi tanpa pupuk kimia, insektisida, herbisida, antibiotik, hormon pertumbuhan, radiasi untuk sterilisasi dan hewan yang dimodifikasi genetik.
Bahan pangan organik dibudidayakan menggunakan teknologi alami. Kesuburan tanah dipertahankan dengan pupuk alam, seperti kompos dan pupuk kandang. Dengan pemupukan alami dan tanpa insektisida, populasi cacing tanah meningkat, tanah jadi kaya akan nitrogen sehingga subur secara alami. Untuk menanggulangi hama, bisa selang-seling setiap jenis tanamannya sehingga serangan hama tanaman tertentu bisa di putus mata rantainya. Penyemprotan juga dilakukan menggunakan anti hama dari alam.
Budidaya secara alami akan menghasilkan bahan pangan tergolong tidak menarik dari sisi permormance. Seperti yang diutarakan Ali Khomsan, “Bahan pangan organik, terutama sayuran memang mempunyai performance yang tidak menarik. Banyak yang berlubang dimakan ulat dan serangga. Namun dari kualitas cita rasa, pangan organik memang lebih baik.” Sekarang konsumen berhak memilih. Membeli bahan pangan konvensional dengan harga murah namun mengandung residu bahan kimia atau sayuran berpenampilan buruk, mahal tetapi aman bagi kesehatan.

Unggul Dalam Nutrisi
Bahan pangan organik tertentu seperti sayuran dan buah, kandungan mineral lebih baik dibandingkan bahan pangan konvesional. Seperti penuturan Ali Khomsan, beberapa penelitian menunjukan sayuran seperti kubis, selada dan tomat kandungan mineral kalsium, pospor dan magnesium jauh lebih tinggi dibandungkan dengan sayuran anorganik. Seperti tomat organik, kandungan kalsiumnya 23 mg sedangkan yang bukan hanya 5 mg. Dari sisi cita rasa, bahan pangan organik juga lebih lezat. Sayuran dan buah organik lebih renyah, lebih manis dan tahan lama. Sedangkan yang bukan, kandungan airnya tinggi, sehingga rasanya kurang manis dan lebih cepat busuk. Sebuah laboratorium independent di Amerika mempunyai fakta berbeda. Penelitian terhadap tepung terigu hasil pertanian organik mengandung 24 % lebih tinggi dibandingkan terigu yang ditanam secara konvensional.
Selain unggul dari sisi nutrisi juga cita rasa, bahan pangan organik juga bebas residu pestisida dan bahan kimia berbahaya. Secara tidak kita sadari, zat ini akan tertimbun terus menerus di dalam tubuh kita. Jangka panjangnya, akan meningkatkan risiko kanker dalam tubuh karena zat tersebut bersifat karsingen penyebab kanker. Lebih baik mencegah dengan beralih ke bahan pangan organik dari pada kita harus membayar lebih mahal untuk biaya kesehatan akibat sakit yang ditimbulkan. Karenanya, gaya hidub back to nature merupakan solusi tepat bagi Anda yang mau hidup sehat. Budi Sutomo

Sabtu, 06 September 2008

Bukit Talita Mountain Resort


A very good of "Puncak" destination
Located at Puncak area of West Java, between Gunung Gede and Gunung Pangrango.The traveling time to Bukit Talita Mountain Resort from Jakarta is only 2 hour drive, from Bandung it's only 90 minutes. Our resort is also nearby to several tourist attraction such as Presidential Cipanas Summer Place,Cibodas Botanical Garden,and Cisarua Zoological Park.

Bukit Talita Mountain Resort rests comfortably on 6,8 hectare of beautiful hills overlooking to Gunung Gede and Gunung Pangrango. It is where dense jungles cling to the step hillsides. One can crisp fresh mountain breeze troughout the year.

Exclusively designed and furnished bungalows make us a one stop destination. Our uncompromised service standards ensure great attention on details for a welcoming friendly atmosphere

Bukit Talita Mountain Resort
has become the favorite gateway from everyday routine and hectic life,while still providing the fun and civilization for all,it's an escape to paradise.

Follower